Pemateri: Prof. Dr. Haryono Umar, SE., Ak., M.Sc., CA
Tema: Generasi Muda Berintegrasi Anti Korupsi
Korupsi merupakan suatu kejahatan yang membuat Indonesia kurang berkembang sebagai negara yang makmur. Korupsi dikenal juga sebagai kecurangan yang didalamnya terdapat manipulasi, rekayasa, dan kejahatan. Ada 4 unsur korupsi yaitu pelaku, barang, kesempatan, kekayaan dan kewenangan.
Korupsi mengakibatkan berbagai banyak kegiatan yang melambatkan pertumbuhan sebuah perekonomian negara, menurunkan sebuah investasi kemudian meningkatkan kemiskinan dan tanpa kita sadari dari korupsi meningkatkan sebuah tingkat levalensi kejadian kejahatan baik di dunia nyata maupun didunia maya. Korupsi tercantum dalam UU No. 31 tahun 1999. Kriminal ada dua macam yaitu kriminal umum: perampokan dan kriminal khusus: teror, korupsi, dan narkoba.
Beliau berkata” Salah satu cara agar mereka tahan godaan adalah pengenalan jati diri bahwa saya adalah orang-orang anti korupsi saya tidak ingin melihat contoh- contoh seperti, para pejabat korupsi segala macam. ”Beliau mengatakan, lingkungan kita bukan hanya lingkungan turbulensi tapi sudah forteks. Semua berputar-putar di laut. Jangankan manusia kapal saja bisa masuk. Kalau kita tidak mampu, SDM kita bisa dipermainkan oleh orang lain.
Generasi yang mengenali jati dirinya tidak akan mudah dipengaruhi oleh lingkungan. Justru dialah yang akan mewarnai dan mengubah lingkungan ke arah yang lebih positif. Begitu siap datang ke dunia kerja tidak, bisa dipengaruhi lingkungan, tapi dia yang akan mewarnai lingkungan. Misalnya, dia ada di lingkungan yang korup, dia tidak akan seperti itu. Malah dia nanti bisa mengubah lingkungan tersebut sedikit demi sedikit.
Tindak pidana korupsi: gratifikasi, kerugian keuangan negara, pembuatan kecurangan, pemerasan, penggelapan dalam jabatan, dan suap menyuap. Ciri- ciri membangun integritas yaitu, kecil itu penting, temukan yang benar, tepat janji, trusted, accountable, kebaikan yang lebih besar, jujur/rendah hati, merasa selalu diawasi, konsisten.
Materi 2
Pemateri: KBP Samsul Makali,S.H.,M.M.
Tema: Generasi Intelektual dan Profesional Tanpa Narkoba
UNUSA
Jawa Timur merupakan konsumen pengguna narkoba terbesar di Indonesia yaitu Surabaya, Sidoarjo, Malang, dan Banyuwangi. Tiga tahun terakhir ini Jawa Timur selalu menempati urutan pertama sebagai pengguna narkoba terbesar di Indonesia. Meskipun situasi saat ini masih pandemi, akan tetapi jumlah pengguna narkoba tetap meningkat.
Jalur pengiriman narkoba ini yang paling rawan yaitu lewat jalur laut dan jalur udara. Mereka biasanya membawa narkoba yang dibawa dari Malaysia menuju Indonesia.
“Para pengedar itu jarang masuk lewat daerah surabaya karena
pengawasan dan penjagaan yang ketat dari pihak polisi surabaya.” Kata AKBP
Samsul Makali SH, MM.
DATA USIA PELAKU :
·
Kurang dari 14 Tahun (-)
· 15-18 tahun (489 orang)
·
19-24 tahun (1.846 orang)
·
25-40 tahun (4.976 orang)
·
40-65 tahun (88 orang)
sc Ciri-ciri Pengguna Narkoba :
1.
Diajak bicara jarang mau kontak mata
2.
Bicaranya pelo dan cadel
3.
Jika keluar rumah sembunyi-sembunyi
4.
Keras kepala dan susah di nasehati
5.
Sering menyalahkan orang lain
6.
Tidak konsisten dalam berbicara
7.
Sering berbohong
8.
Sering mengancam, menantang, maupun menimbulkan
perkelahian untuk mencapai keinginannya.
Jenis- Jenis Narkoba :
·
Sabu
·
Ganja
·
LSD
·
Heroin
·
Tembakau gorila
·
Ekstasi
·
Kokain
Narkoba yang di temukan biasanya dimusnahkan dengan
mengundang gubernur dan beberapa instusi yang bersangkutan untuk menyaksikan
kegiatan pemusnahan narkoba. Narkoba yang paling banyak di temukan yaitu seberat 50kg
narkoba seharga kira-kira 50 Milyar. Menurut AKBP Samsul Makali SH, MM., Langkah hukum yang tepat
bagi pengguna narkoba adalah di rehabilitasi. Oleh karena itu, hindari diri
kita dari penggunaan narkoba dan obat-obatan berbahaya.
Comments
Post a Comment