Artikel Surabaya Kota Lama



 Surabaya Kota Lama

Arnetha Arlyn Maulidy

Prodi S1 Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan, Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya

Abstrak

Kota Lama Surabaya, juga dikenal sebagai Surabaya Old Town, adalah kawasan bersejarah yang menyimpan banyak peninggalan arsitektur dan situs penting dari masa kolonial Belanda. Kawasan ini berkembang pesat pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20 sebagai pusat kegiatan ekonomi dan pemerintahan di Hindia Belanda. Banyak bangunan bergaya arsitektur kolonial, seperti Gedung Siola, Kantor Pos Besar, dan Hotel Majapahit, masih berdiri dan menjadi saksi bisu perjalanan sejarah kota. Pertempuran Surabaya pada November 1945, yang dipicu oleh insiden Hotel Yamato dan ultimatum pasukan Sekutu, merupakan salah satu peristiwa paling heroik dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia, dengan kawasan Kota Lama menjadi pusat pertempuran. Saat ini, Pemerintah Kota Surabaya melakukan berbagai upaya pelestarian dan revitalisasi untuk menjaga keaslian bangunan-bangunan bersejarah ini dan menjadikan Kota Lama sebagai destinasi wisata yang menarik. Dengan kekayaan sejarah dan arsitekturnya, Kota Lama Surabaya tidak hanya menjadi simbol penting dari perkembangan kota, tetapi juga menawarkan wawasan mendalam tentang masa lalu Surabaya yang berharga bagi generasi masa kini dan mendatang.

Kata Kunci : Surabaya, Indonesia, Kota Tua, 10 November 

Pendahuluan

Pada awal abad ke-20, muncul kesadaran nasional di kalangan intelektual Indonesia yang menginginkan kemerdekaan. Organisasi-organisasi seperti Budi Utomo (1908), Sarekat Islam (1912), dan Partai Nasional Indonesia (1927) mulai memperjuangkan kemerdekaan. Kesadaran ini diperkuat oleh berbagai tokoh pergerakan seperti Soekarno, Mohammad Hatta, Sutan Sjahrir, dan Ki Hajar Dewantara. Pada tahun 1942, Jepang menduduki Indonesia dan mengakhiri kekuasaan Belanda. Meskipun pada awalnya diterima sebagai pembebas, Jepang ternyata hanya menggantikan posisi Belanda sebagai penjajah. Namun, pendudukan Jepang juga memberikan peluang bagi nasionalis Indonesia untuk mengorganisir dan mempersiapkan kemerdekaan. Setelah Jepang menyerah kepada Sekutu pada Agustus 1945, Indonesia memanfaatkan kekosongan kekuasaan untuk memproklamasikan kemerdekaan. Pada tanggal 17 Agustus 1945, Soekarno dan Mohammad Hatta atas nama bangsa Indonesia membacakan Proklamasi Kemerdekaan di Jakarta.

Kota Lama Surabaya, juga dikenal sebagai Surabaya Old Town, adalah kawasan bersejarah yang terletak di pusat kota Surabaya, Jawa Timur. Area ini menawarkan perjalanan kembali ke masa kolonial dengan bangunan-bangunan tua yang megah dan cerita sejarah yang kaya. Berikut ini adalah ulasan singkat tentang pesona dan nilai historis Kota Lama Surabaya. Kota Lama Surabaya tumbuh pesat pada masa kolonial Belanda, khususnya pada abad ke-19 dan awal abad ke-20. Kawasan ini menjadi pusat kegiatan perdagangan dan pemerintahan, yang ditandai dengan banyaknya bangunan bergaya arsitektur kolonial yang megah. Berbagai kantor pemerintah, bank, dan perusahaan dagang Belanda membangun kantor mereka di sini, menciptakan lanskap perkotaan yang khas dengan arsitektur Eropa.

Kota Lama Surabaya menawarkan pengalaman unik bagi para wisatawan yang ingin menyelami sejarah dan budaya kota. Wisatawan dapat berjalan kaki menyusuri jalan-jalan sempit yang dikelilingi bangunan tua, mengunjungi museum, atau menikmati kuliner khas Surabaya di restoran-restoran yang berlokasi di bangunan bersejarah. Dengan keindahan arsitektur kolonial dan nilai sejarah yang tinggi, Kota Lama Surabaya menjadi destinasi yang tidak boleh dilewatkan. Selain memberikan wawasan tentang masa lalu, kawasan ini juga menjadi bukti nyata dari perjalanan panjang Surabaya menuju modernitas.

Kota Lama Surabaya adalah harta karun yang menawarkan kekayaan sejarah dan budaya, yang menunggu untuk ditemukan dan dihargai oleh generasi masa kini dan mendatang. Kota Lama Surabaya memiliki sejarah yang panjang dan kaya, yang mencerminkan perkembangan kota dari masa prasejarah hingga kolonial, dan akhirnya menjadi pusat perdagangan yang penting di Jawa Timur.

Pembahasan

Kawasan Surabaya telah dihuni sejak masa prasejarah, tetapi catatan tertulis tentang kota ini mulai muncul pada abad ke-14. Surabaya, yang awalnya dikenal sebagai Ujung Galuh, merupakan pelabuhan penting di muara Sungai Brantas. Pada masa kerajaan Majapahit, kawasan ini menjadi salah satu pusat perdagangan yang strategis. Pada abad ke-17, ketika VOC (Vereenigde Oostindische Compagnie) mendirikan pos perdagangan di Indonesia, Surabaya mulai berkembang pesat sebagai pusat perdagangan dan pelabuhan penting. Pada tahun 1743, Surabaya secara resmi menjadi bagian dari Hindia Belanda. Pada masa ini, banyak bangunan bergaya arsitektur Eropa didirikan, menciptakan lanskap perkotaan yang unik dan khas.

Kota Lama Surabaya menjadi pusat pemerintahan dan ekonomi. Berbagai bangunan pemerintahan, bank, perusahaan dagang, dan fasilitas umum dibangun dengan gaya arsitektur kolonial yang megah. Beberapa bangunan yang terkenal dari masa ini termasuk Gedung Siola, Kantor Pos Besar, dan Hotel Majapahit. Selama Perang Dunia II, Surabaya diduduki oleh Jepang dari tahun 1942 hingga 1945. Setelah Jepang menyerah, Surabaya menjadi salah satu pusat perlawanan terhadap kembalinya kekuasaan Belanda. Pertempuran hebat terjadi pada bulan November 1945, yang dikenal sebagai Pertempuran Surabaya. Jembatan Merah dan Hotel Majapahit menjadi saksi bisu dari pertempuran sengit ini.

Pertempuran Surabaya, yang terjadi pada November 1945, adalah salah satu peristiwa paling heroik dan menentukan dalam sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia. Pertempuran ini bukan hanya simbol perlawanan rakyat Indonesia terhadap kolonialisme, tetapi juga menunjukkan keberanian dan tekad untuk merdeka. Setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945, banyak wilayah di Indonesia yang berusaha untuk mempertahankan kemerdekaannya dari upaya Belanda untuk kembali menjajah. Surabaya, sebagai salah satu kota terbesar dan pusat perlawanan yang kuat, menjadi titik fokus dalam konflik ini. Salah satu peristiwa yang memicu Pertempuran Surabaya adalah Insiden Hotel Yamato (sekarang Hotel Majapahit) pada 19 September 1945. Insiden ini terjadi ketika sekelompok pemuda Indonesia merobek bagian biru dari bendera Belanda yang dikibarkan oleh orang-orang Belanda di hotel tersebut, sehingga hanya menyisakan warna merah dan putih, yang merupakan bendera Indonesia. Insiden ini menandai keberanian rakyat Surabaya dalam mempertahankan kemerdekaan.

Pada akhir Oktober 1945, pasukan Sekutu yang dipimpin oleh Inggris, dengan tujuan melucuti senjata tentara Jepang dan membebaskan tawanan perang, tiba di Surabaya. Mereka kemudian mengeluarkan ultimatum kepada para pejuang Indonesia untuk menyerahkan senjata mereka. Ultimatum ini ditolak mentah-mentah oleh para pejuang Indonesia yang tidak mau menyerahkan kemerdekaan yang baru saja diraih. Pada tanggal 10 November 1945, pasukan Sekutu melancarkan serangan besar-besaran ke Surabaya, yang kemudian memicu pertempuran hebat di seluruh kota. Pasukan Indonesia, yang terdiri dari TKR (Tentara Keamanan Rakyat), milisi, dan rakyat sipil, melakukan perlawanan sengit. Meskipun mereka kekurangan senjata dan peralatan militer, semangat juang mereka sangat tinggi. Pertempuran berlangsung selama sekitar tiga minggu, dengan banyak korban di kedua belah pihak. Rakyat Surabaya menunjukkan keberanian luar biasa dalam mempertahankan kota mereka. Namun, dengan superioritas militer dan teknologi Sekutu, Surabaya akhirnya jatuh pada akhir November 1945.

Pertempuran Surabaya adalah salah satu peristiwa paling berdarah dalam sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia, dengan ribuan pejuang dan rakyat sipil yang gugur. Meskipun demikian, pertempuran ini memiliki dampak yang besar dalam memperkuat semangat perlawanan di seluruh Indonesia. Tanggal 10 November kemudian diperingati sebagai Hari Pahlawan di Indonesia, untuk mengenang keberanian dan pengorbanan para pejuang Surabaya. Pertempuran ini juga menunjukkan kepada dunia internasional tekad kuat rakyat Indonesia untuk merdeka dan mempertahankan kemerdekaannya.

Warisan Pertempuran

Surabaya, terutama kawasan Kota Lama, menyimpan banyak situs bersejarah yang berkaitan dengan pertempuran ini. Jembatan Merah dan Hotel Majapahit adalah beberapa di antaranya. Monumen Tugu Pahlawan didirikan untuk menghormati para pejuang yang gugur dalam pertempuran ini. Pertempuran Surabaya adalah bukti nyata dari semangat juang dan keberanian rakyat Indonesia dalam meraih dan mempertahankan kemerdekaan. Peristiwa ini akan selalu diingat sebagai salah satu momen paling heroik dalam sejarah bangsa Indonesia.

Surabaya disebut "Kota Lama" karena merujuk pada kawasan bersejarah yang menyimpan banyak peninggalan arsitektur dan situs penting dari masa lalu, khususnya dari era kolonial Belanda. "Kota Lama" adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan bagian kota yang masih mempertahankan karakter dan bangunan-bangunan bersejarahnya, yang memberikan gambaran tentang bagaimana kota tersebut berkembang pada masa lampau.

 Penutup

Setelah Indonesia merdeka, Surabaya terus berkembang sebagai salah satu kota terbesar di Indonesia. Kota Lama Surabaya mengalami berbagai perubahan, tetapi banyak bangunan bersejarah tetap berdiri dan menjadi saksi bisu perkembangan kota ini. Pada era modern, pemerintah kota Surabaya berupaya melestarikan kawasan Kota Lama sebagai warisan budaya. Berbagai program restorasi dan revitalisasi dilakukan untuk menjaga keaslian bangunan-bangunan bersejarah. Kawasan ini juga dikembangkan sebagai destinasi wisata yang menarik, dengan berbagai acara budaya dan pariwisata diadakan secara rutin.

Kota Lama Surabaya tidak hanya penting dari segi arsitektur, tetapi juga sebagai simbol sejarah perjuangan rakyat Surabaya. Bangunan-bangunan tua di kawasan ini menceritakan kisah panjang tentang perdagangan, kolonialisme, perlawanan, dan kemerdekaan. Dengan upaya pelestarian yang terus dilakukan, Kota Lama Surabaya menjadi tempat di mana sejarah dan modernitas bertemu, menawarkan pengalaman yang unik bagi setiap pengunjung. Kawasan ini adalah bukti nyata dari perjalanan panjang Surabaya, dari pelabuhan kecil hingga menjadi metropolis yang dinamis dan penuh sejarah. Dengan semua kekayaan sejarah dan arsitektur yang dimilikinya, Kota Lama Surabaya menjadi simbol penting dari perkembangan kota dan perjuangan rakyat Surabaya dari masa kolonial hingga kemerdekaan. Kawasan ini memberikan wawasan mendalam tentang masa lalu Surabaya dan tetap menjadi bagian yang integral dari identitas kota. 

 Referensi

1. Kurnia, Arianto. "Revitalisasi Kawasan Kota Lama Surabaya: Upaya Pelestarian Warisan Arsitektur Kolonial." Jurnal Arsitektur Nusantara, vol. 12, no. 1, 2020, pp. 45-58.

2. Santosa, Haryo. "Peran Kota Lama Surabaya dalam Sejarah Perdagangan dan Pemerintahan di Jawa Timur." Jurnal Sejarah dan Kebudayaan, vol. 8, no. 2, 2019, pp. 101-115.

3. Widodo, Johannes. "The Architectural Heritage of Surabaya's Old Town." Heritage and Conservation Journal, vol. 15, no. 3, 2017, pp. 72-88.

4. Pemerintah Kota Surabaya. "Sejarah Kota Surabaya." Situs Resmi Pemerintah Kota Surabaya, 2021, www.surabaya.go.id. Accessed 25 July 2024.

5. Museum Surabaya. Panduan Wisata Sejarah Kota Lama Surabaya. Museum Surabaya, 2022.


Foto:



Link Video: Youtube

Comments

Popular posts from this blog

LIVE SHOWCASE KESEHATAN MASYARAKAT 2024

BUKET KAWAT